Setiap tahunnya Indonesia
memiliki berjuta siswa lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajatnya
yang akan meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi yang tidak lain
adalah Perguruan Tinggi. Bagi lulusan jurusan IPA, fakultas teknik memang tetap
menjadi favorit. Banyak sekali faktor yang menyebabkan jurusan teknik memiliki
peminat yang sangat banyak, diantaranya adalah luasnya lapangan kerja. Lulusan
teknik atau sarjana teknik dianggap sebagai lulusan siap kerja dan serba bisa,
maka dari itu banyak sekali perusahaan yang mencari tenaga kerja sarjana
teknik. Selain itu, mahasiswa teknik dapat menghasilkan berbagai macam produk
yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia sesuai dengan bidangnya
masing-masing. Proses penghasilan produk adalah salah satu cara mahasiswa
teknik berkontribusi dalam pembangunan negara Indonesia.
Lalu apa saja bukti nyata kontribusi mahasiswa teknik dalam
membangun Indonesia? Berikut adalah contoh inovasi dari mahasiswa teknik yang
berhasil menghasilkan prototype serta
menciptakan prestasi di kancah Internasional.
1.
Cetakan Bakso hasil karya salah satu mahasiswa
Teknik Industri dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Pada ajang
Inovative Design Exhibition (IDE) 2013, Rabu, (18/12) menjadi bukti bahwa
mahasiswa Teknik Industri dapat berkarya dengan ilmunya. Dalam acara ini,
disuguhkan puluhan karya mahasiswa yang tidak hanya unik, namun penuh manfaat.
Alat pencetak baso tersebut termasuk salah satu yang dinilai kreatif dan
efisien. Sebab dalam sekali proses, alat tersebut mampu menghasilkan tiga buah
bakso. Kelebihan lainnya, bakso yang dihasilkan lebih terjamin kebersihannya.
Karena pada umumnya, para penjual bakso, membuatnya dengan tangan secara
manual.
Arief Rahman ST
MSc, salah satu juri mengatakan, produk produk yang dihasilkan sangat kreatif
dan tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat. “Ini bisa menjadi solusi yang
praktis untuk industri, UKM, serta masyarakat,” jelasnya. Ia pun berharap agar
karya mereka tidak hanya sebagai prototype saja, melainkan juga benar-benar
bisa diaplikasikan. “Karena ini memiliki potensi jual yang baik serta bernilai
ekonomis,” pungkas dosen Jurusan Teknik Industri tersebut.
2.
Helm Anti Kantuk karya Mahasiswa Universitas
Surabaya (Ubaya)
Berdasarkan pengalaman pribadi yang
sering ngantuk saat mengendarai motor, dua mahasiswa Program Kekhususan Teknik
Manufaktur Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya) membuat helm antikantuk
dengan nama Anti-Drowsing System (Androsys). Mereka adalah Kristiawan Manik dan
Ricky Nathaniel Joevan.
Ide mereka untuk membuat helm anti
kantuk ini dilatar belakangi oleh fenomena 3.675 kecelakaan yang diakibatkan
pengendara mengantuk pada mudik Lebaran 2013. Androsys memanfaatkan denyut nadi
sebagai sensor kantuk seseorang ketika mengemudi. Cara kerjanya adalah ketika
sensor menangkap denyut nadi pengemudi tidak sampai 80 denyut/menit, maka alat
ini akan menghasilkan output getaran secara berkala yang dapat mencegah
pengemudi tersebut dari mengantuk. Getaran akan berjeda. Getaran berlangsung 2
detik, jeda 30 detik, getar lagi 2 detik lalu berjeda lagi 30 detik. Berulang
terus selama pengendara masih mengantuk.
Produk ini merupakan temuan baru dan
sukses dinobatkan menjadi peraih medali emas kategori Invention dalam
International Invention Inovation & Design (IIID) di Universiti Teknologi
Mara (UiTM) Segamat, Johor, Malaysia, 20 Agustus 2014.
Dengan adanya berbagai inovasi
dari mahasiswa, bangsa Indonesia akan semakin berkembang dalam hal industri dan
teknologi. Semoga nantinya produk
bermanfaat itu dapat keluar dipasaran bahkan mungkin diekspor ke luar negeri
sebagai pemasukan dari Indonesia.
Akhir kata,
semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Referensi: