Saturday, July 23, 2016

Dari Indonesia, Untuk Indonesia, Oleh Mahasiswa Teknik

Setiap tahunnya Indonesia memiliki berjuta siswa lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajatnya yang akan meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi yang tidak lain adalah Perguruan Tinggi. Bagi lulusan jurusan IPA, fakultas teknik memang tetap menjadi favorit. Banyak sekali faktor yang menyebabkan jurusan teknik memiliki peminat yang sangat banyak, diantaranya adalah luasnya lapangan kerja. Lulusan teknik atau sarjana teknik dianggap sebagai lulusan siap kerja dan serba bisa, maka dari itu banyak sekali perusahaan yang mencari tenaga kerja sarjana teknik. Selain itu, mahasiswa teknik dapat menghasilkan berbagai macam produk yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia sesuai dengan bidangnya masing-masing. Proses penghasilan produk adalah salah satu cara mahasiswa teknik berkontribusi dalam pembangunan negara Indonesia. 
Lalu apa saja bukti nyata kontribusi mahasiswa teknik dalam membangun Indonesia? Berikut adalah contoh inovasi dari mahasiswa teknik yang berhasil menghasilkan prototype serta menciptakan prestasi di kancah Internasional.

1.       Cetakan Bakso hasil karya salah satu mahasiswa Teknik Industri dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Pada ajang Inovative Design Exhibition (IDE) 2013, Rabu, (18/12) menjadi bukti bahwa mahasiswa Teknik Industri dapat berkarya dengan ilmunya. Dalam acara ini, disuguhkan puluhan karya mahasiswa yang tidak hanya unik, namun penuh manfaat. Alat pencetak baso tersebut termasuk salah satu yang dinilai kreatif dan efisien. Sebab dalam sekali proses, alat tersebut mampu menghasilkan tiga buah bakso. Kelebihan lainnya, bakso yang dihasilkan lebih terjamin kebersihannya. Karena pada umumnya, para penjual bakso, membuatnya dengan tangan secara manual.
Arief Rahman ST MSc, salah satu juri mengatakan, produk produk yang dihasilkan sangat kreatif dan tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat. “Ini bisa menjadi solusi yang praktis untuk industri, UKM, serta masyarakat,” jelasnya. Ia pun berharap agar karya mereka tidak hanya sebagai prototype saja, melainkan juga benar-benar bisa diaplikasikan. “Karena ini memiliki potensi jual yang baik serta bernilai ekonomis,” pungkas dosen Jurusan Teknik Industri tersebut.

2.       Helm Anti Kantuk karya Mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya)
Berdasarkan pengalaman pribadi yang sering ngantuk saat mengendarai motor, dua mahasiswa Program Kekhususan Teknik Manufaktur Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya) membuat helm antikantuk dengan nama Anti-Drowsing System (Androsys). Mereka adalah Kristiawan Manik dan Ricky Nathaniel Joevan.
Ide mereka untuk membuat helm anti kantuk ini dilatar belakangi oleh fenomena 3.675 kecelakaan yang diakibatkan pengendara mengantuk pada mudik Lebaran 2013. Androsys memanfaatkan denyut nadi sebagai sensor kantuk seseorang ketika mengemudi. Cara kerjanya adalah ketika sensor menangkap denyut nadi pengemudi tidak sampai 80 denyut/menit, maka alat ini akan menghasilkan output getaran secara berkala yang dapat mencegah pengemudi tersebut dari mengantuk. Getaran akan berjeda. Getaran berlangsung 2 detik, jeda 30 detik, getar lagi 2 detik lalu berjeda lagi 30 detik. Berulang terus selama pengendara masih mengantuk.
Produk ini merupakan temuan baru dan sukses dinobatkan menjadi peraih medali emas kategori Invention dalam International Invention Inovation & Design (IIID) di Universiti Teknologi Mara (UiTM) Segamat, Johor, Malaysia, 20 Agustus 2014.
                Dengan adanya berbagai inovasi dari mahasiswa, bangsa Indonesia akan semakin berkembang dalam hal industri dan teknologi.  Semoga nantinya produk bermanfaat itu dapat keluar dipasaran bahkan mungkin diekspor ke luar negeri sebagai pemasukan dari Indonesia.
Akhir kata, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Referensi:



No comments:

Post a Comment